TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG PRIBADI KU

Ingin Tahu tentang Pribadiku Lebih lanjut dapat mengunjungi akun Facebook Ku "www.facebook.com/okgasi" atau di alamat Email ku "anakpemunduran@gmail.com" dan jangan lupa juga ya kunjungi wapsite ku di "whdt.jw.lt" WAHYU HIDAYAT

Waktu akan menghakimi orang yang mengisinya, di dalam al-asri nasib seseorang bisa dilihat dari sikapnya terhadap waktu oleh karena itu seorang yang beruntung akan tampak dari bagaimana dia menyikapi waktu, waktu tidak akan kembali lagi waktu setiap orang diberi sama 24 jam satu hari ada yang dalam 24 jam bisa mengurus bangsa ada yang bisa mengurus perusahaan tapi ada yang mengurus dirinya saja ditak sanggup, bintang kelas dengan yang tidak naik kelas sama 24 jam sehari, saya dan saudarapun sama, mengapa nasib berbeda? Boleh jadi salah satu faktornya Adalah bagaimana kita menghargai waktu. diantara tanda tanda kebodohan adalah kegemaran menunda-nunda mengapa orang menunda yang pertama karna tertipu oleh duniawi mrasa ada nilai yang lebih baik daripada amal, kedua karena kemalasan dan yang ketiga karena orang yang memang lemah saja lemah niat lemah tekad, ingat waktu akan menghakimi kita, waktu digunakan untuk sesuatu sia sia kita menjadi sia sia, waktu digunakan untuk sesuatu yang berharga kita menjadi berharga, satu yang harus dievaluasi adalah bagaimana dirikita menyikapi waktu, diantara kebaikan orang islam/muslim adalah meninggalkan sesuatu yang sia-sia, marilah sahabatku sekalian mulai detik ini jangan relakan waktu terbuang sia-sia dia akan menghakimi kita. Pilihan kita hanya satu setiap detik hanya yang bermakna ! bagaimana supaya efektif? Efektif itu hanya terjadi kalau punya target punya program punya prencanaan yang detail tidak ada target tidak ada program tidak ada perencanaan yang detail tidak ada efektifitas. Kalau orang sudah terjadwal target bulanan mingguan haruan tidak ada waktu tersia sia. Dikala orang berpacu luar biasa untuk menhadapi masa depan dia santai2 saja. EEF syaifullah fatah kita kagum usia muda pikirannya brilian tinggal terhir dari keluarga sederhana, tetapi eef syafullah fatah ini amat rajin membaca tiap waktu harus jadi ilmu, bapak tidak sanggup beli pinjam buku perpustakaan dibaca oleh anaknya. Begitu banyak inputnya. Dengan membaca kita bisa berada didalam suasana perang diponegoro, pertempuran di berlin, menyelam kelautan yang sangat dalam, kita bisa berada di sekitar matahari. Sesibuk apapun mencari ilmu hukumnya adalah wajib waktu ujian disekolah ada nilainya sepuluh ada yang delapan ada yang empat, ada yang dengan ujian dapat piala murid terbaik ada yang dengan ujian dia dihina karena tidak lulus, waktunya sama, soalnya sama. Sama hidup juga begitu masalah yang kita hadapi sama apa yang membedakan.